Ananda, mungkin dirimu bertanya: bagaimana cara Ayah menjadi kaya?
Lewat surat ini Ayah akan jelaskan, fakta menyakitkan tentang kekayaan.
Kita mulai dengan membedah data. Ayah sudah sering bilang, mulailah dengan data – baru lanjut dengan doa. Bukan Ayah membenci Tuhan, tetapi Ayah percaya: berusaha sekuat tenaga adalah bentuk sebaik-baiknya doa.
Dan usaha pertama yang kita lakukan sebagai manusia adalah meraba fakta.
Faktanya, uang hanya dikuasai oleh segelintir manusia. Gambar dibawah menunjukkan, ada 0,7% penduduk bumi yang menguasai 46% kekayaan manusia.
Kamu boleh mengiba, atau melakukan protes senjana. Namun kenyataannya, hidup memang tidak adil. Ada yang bekerja pontang-panting dari subuh hingga isya, tetapi tetap saja pendapatannya kalah dengan bankir yang hanya duduk beberapa mengotak-atik keyboard di komputer.
Tapi surat ini bukanlah communist manifesto dari Karl Marx. Kita tidak akan melakukan protes kepada kapitalisme. Justru kita harus bersorak gembira: hidup kapitalisme!
Ayah hanya bercerita, 3 prinsip untuk menjadi kaya. Tiga prinsip sederhana yang jika mau terapkan, akan membuat hidupmu bahagia di dunia.
Pada dasarnya, untuk menjadi kaya kita butuh 3 skill:
- Skill mendapatkan uang
- Skill mengelola uang
- Skill mengembangkan uang
Sesederhana itu.
Ayah bukan motivator yang menjual ludah belaka. Tiga hal diatas adalah saripati pengalaman Ayah setelah hidup hampir 60 tahun.
Di surat kedepan, Ayah akan jelaskan masing-masing skill yang perlu kamu kuasai.
Untuk anakku.
Ayah mencintaimu.
Leave a Reply